Euro News melaporkan, di negara-negara seperti Swedia, Finlandia, dan Norwegia, matahari terbenam selama hampir tiga jam lebih lama dari biasanya. Matahari yang bergeser membuat mereka lebih banyak bertemu siang. Padahal, di Indonesia, waktu puasa hanya sekitar 17 jam.
Bagi sejumlah musim, waktu puasa yang lama menjadi tantangan tersendiri. "Semakin lama waktu berpuasa merupakan tantangan bagi saya dalam banyak hal,” kata Yaser Javed, mahasiswa teknik elektro di Swedia. “Karena saya seorang mahasiswa dan juga pekerja paruh waktu, hal itu akan sulit bagi saya untuk membagi waktu."
Yaser mengaku tetap termotivasi menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan karena bulan ini hanya datang setahun sekali. "Ini merupakan cara bagiku untuk memperkuat keyakinan agamaku,” kata dia.
Ibrahim Afridi, yang juga seorang mahasiswa di Norwegia, merasakan hal yang sama. "Saya merasa senang melihat saya dapat mencapai tujuan menahan diri. Yang memotivasi saya adalah puasa merupakan salah satu perintah utama Allah SWT.”
Pada tahun 2015 pun sudah diperkirakan bulan Ramadan di Norwegia, Swedia, dan Finlandia akan jatuh pada tengah musim panas. Dengan demikian, banyak bagian dari negara tersebut tidak akan mendapatkan waktu malam sama sekali. Hal ini akan menimbulkan tantangan lebih besar bagi umat Islam di sana.
Imam Shakir, seorang ahli ulama di Eropa, pun mengatakan, “Semua bisa kita jalani asalkan semua diniati atas nama Allah SWT.”
Ramadan merupakan waktu bagi umat muslim sedunia menjalani ibadah puasa atau menahan segala hawa nafsu, menahan diri dari makan dan minum, serta terlibat aktivitas seksual dari waktu imsak hingga magrib. Bulan ini diyakini sebagai bulan penuh berkah di mana segala pengampunan diberikan oleh Allah SWT untuk hamba-hambanya.
Tiap negara sudah menjadwalkan waktu puasa. Kalender Islam mengikuti siklus lunar, maka bulan Ramadan akan maju 11 hari setiap tahun. Hal ini membuat bulan Ramadan bergeser setiap musimnya. Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Palestina, Sudan, Yordania, dan Yaman menyatakan awal Ramadan jatuh pada 10 Juli 2013.
Begitu pun negara-negara di Eropa, Australia, dan Asia Tenggara menyatakan hal yang sama. Bagi umat Islam yang tinggal di negara-negara Eropa dan lebih dekat ke lingkaran Arktik, Ramadan kali ini menjadi lebih dan lebih menantang setiap tahun.
SUMBER
0 Response to "20 Jam Puasa Di EROPA "
Posting Komentar